Pages

Selasa, 22 Mei 2012

Teknik Diskusi Kelompok

TEKNIK DISKUSI KELOMPOK
Pengertian :
            Menurut Suyanto, diskusi kelompok adalah teknik bimbingan kelompok yang dilaksanakan dengan maksud agar para siswa anggota kelompok mendapat kesempatan untuk memecahkan masalah secara bersama-sama. Senada dengan pendapat di atas, Surya menyatakan diskusi kelompok merupakan suatu teknik dalam bimbingan kelompok yang murid-muridnya mendapat kesempatan memecahkan masalah bersama-sama. Setiap murid mendapat kesempatan untuk menyumbang pikiran dalam memecahkan suatu masalah.

            Dalam diskusi tersebut semua anggota kelompok diikutsertakan secara aktif dalam mencapai kemungkinan pemecahan masalah secara bersama-sama mengutarakan masalahnya, mengutarakan ide-ide, mengutarakan saran-saran, saling menanggapi satu dengan yang lain dalam rangka pemecahan masalah yang sedang dihadapi. Dalam kegiatan diskusi kelompok yang memegang peranan adalah pembimbing. Pembimbing berusaha menciptakan situasi yang mendorong konseli untuk ikut terlibat dalam diskusi dan selalu aktif berpartisipasi dan saling berinteraksi diantara mereka. Setelah diskusi kelompok berjalan, diharapkan pembimbing untuk tidak terlalu mencampuri pola suatu permasalahan.
Tujuan
            Tujuan diskusi kelompok menurut Winkel adalah membahas bersama masalah yang dihadapi. Lebih lanjut tim MKDK tujuan diskusi kelompok adalah :
1.      Memberi kesempatan pada setiap peserta untuk mengambil suatu pelajaran dari pengalaman teman-teman peserta yang lain dalam mencapai jalan keluar suatu masalah.
2.      Memberikan suatu kesadaran bagi setiap peserta bahwa setiap orang itu mempunyai masalah sendiri-sendiri apabila ada persamaan masalah yang diutarakan, oleh salah satu anggota hal ini akan memberi keringanan beban batin bagi anggota yang kebetulan masalahnya sama.
3.      Mendorong individu yang tertutup dan sukar mengutarakan masalahnya, untuk berani mengutarakan masalahnya.
4.      Kecenderungan mengubah sikap dan tingkah laku tertentu setelah mendengarkan pandangan, kritikan atau saran teman anggota kelompok.

Kelebihan dan kelemahan diskusi kelompok

Kelebihan diskusi :
  • Memberi kesempatan siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran, misalnya : dalam pertukaran pendapat siswa berperan sebagai peserta diskusi, berperan sebagai pemimpin diskusi, dan sebagai perumus hasil diskusi (lebih-lebih jika kelompok diskusi tersebut kecil jumlahnya).
  • Melatih siswa  untuk  mengutarakan  pendapatnya  secara  runtut  dengan menggunakan bahasa baku, sekaligus melatih siswa menghargai pendapat teman dengan kesadaran bahwa diskusi adalah pengkajian kebenaran dan adanya perbedaan sudut pandang adalah suatu kewajaran.
  • Diskusi  memberi  kemungkinan  perluasaan  informasi, bahkan penambahan informasi baru bagi pesertanya (siswa).
  • Diskusi  memberi  kesempatan kerjasama, siswa yang cenderung cerdas dapat membantu siswa yang cenderung lambat belajar.
  • Diskusi melatih siswa untuk berpikir mandiri dan sekaligus meningkatkan taraf kepercayaan dirinya.
  • Situasi pembelajaran dengan berdiskusi melatih siswa untuk hidup secara demokratis di masyarakatnya.
  • Situasi diskusi memberi kesempatan kepada siswa untuk mengenal diri sendiri, mencari kemungkinan-kemungkinan yang terbaik dalam pemecahan masalahnya, mengembangkan pendapat-pendapatnya, meyakini nilai-nilai hidup tertentu, dan sekaligus meningkatkan keterampilan siswa dalam membuat keputusan-keputusan dalam hidupnya.
  • Situasi diskusi memberi keleluasaan  guru untuk membimbing belajar siswa (secara bervariasi), misalnya : memandu perumusan masalah yang didiskusikan, menyiapkan sumber belajar, pengelompokan anggota diskusi, pembinaan teknis berdiskusi, dan guru dapat mengambil jarak dengan kegiatan siswa dalam rangka mengamati diskusi siswa secara evaluatif (membuat penilaian proses).
Kelemahan diskusi:
  • Dalam situasi diskusi sulit menjamin tercapainya tujuan yang telah ditentukan dalam waktu yang telah direncanakanpula; situasi dapat berkembang bertele-tele, penuh perbedaan pendapat, bahkan jika koordinasi serta kepemimpinan diskusi tersebut lemah atau jelek situasinya dapat berkembang menjadi penuh konflik yang menyesatkan pencapaian tujuan pembelajaran.
  • Kegiatan  diskusi  ini  akan  membawa  hasil sebagaimana diharapkan jika para peserta diskusi menguasai kemampuan yang memadai untuk diskusi dan sekaligus bersedia bersiap diri secara pantas sebelum masuk ke situasi diskusi.
  • Selain  penguasaan  bahan  diskusi,  peserta  diskusi  juga perlu menguasai keterampilan teknis dalam berdiskusi; hal ini perlu dipalajarinya oleh peserta diskusi pada waktu sebelum dan didalam siatuasi diskusi.
  • Proses serta hasil diskusi akan kurang memadai (semu) jika pemimpin diskusi kurang hasil dalam menciptakan situasi diskusi yang mendorong setiap peserta bebas berpendapat serta terbuka untuk menerima kebenaran yang diajukan peserta lain dan kurang berhasil memandu kelompok untuk aktif dalam analisis sintesis (selama berdiskusi) agar semakin dapat menggali kebenaran yang luas, mendala, dan sistematis, perlu diakui bahwa sulit untuk menemukan seorang pemimpin diskusi yang berbobot (lebih-lebih diantara para siswa).
  • Dalam situasi diskusi dapat terjadi gejala tingkah laku peserta yang dominatif, di pihak lain dapat terjadi ada peserta yang berperan sebagai penonton, dan ada pula peserta yang perhatiannya pindah objek-objek lain diluar tema diskusi.
  • Kegiatan diskusi membutuhkan fasilitas tertentu, misalnya : banyak ruangan untuk masing-masing kelompok diskusi, mebeler yang memadai serta dapat diatur secara luwes (mudah dipindah-pindah = bersifat mobil), dukungan sumber relevan serta jumlahnya mencukupi kebutuhan dan kondisi yang nyaman untuk berdiskusi.
Cara pelaksanaan :
a.       Mempersiapkan ruang diskusi lengkap dengan sarana yang lain.
b.      Anggota kelompok siap di tempat masing-masing (idealnya 6-10).
c.       Perkenalan antar anggota masing-masing dalam perkenalan tersebut dapat atau boleh diadakan tanya jawab tentang identitas anggota dan ditutup dengan permainan kelompok untuk menuju “kunci akrab”.
d.      Dipimpin konselor membuat suatu kesepakatan bersama (janji bersama) bahwa anggota kelompok tidak dibenarkan masalah yang dibahas kelompok (asas kerahasiaan) dan setiap anggota kelompok berjanji untuk membantu setiap masalah yang dikemukakan oleh teman anggota kelompok.
e.       Kesempatan mengutarakan masalah anggota kelompok dengan terlebih dahulu menentukan masalah siap diutamakan dan bagaimana tanggapan serta pemecahannya.
f.       Pengakhiran diskusi dengan : (1) himpunan ada folow up atau tindak lanjut kepada konseli atau anggota kelompok yang masalahnya sudah didiskusikan. (2) bila perlu menentukan waktu untuk diskusi selanjutnya.










Aplikasi  Diskusi Kelompok :
Tema          : Kiat Jitu Menghadapi Ujian Nasional
Tujuan        : Mendorong individu untuk membahas, mendiskusikan materi pelajaran yang dianggap sulit, saling tukar informasi, pendapat dan berbagai pengalaman.
Masalah      : Cara belajar yang sesuai secara belajar mandiri atau kelompok

Tempat       : Ruang kelas.
Cara Pelaksanaan :
1.      Konselor  mempersiapkan ruang diskusi lengkap dengan sarana yang akan dibutuhkan dalam proses diskusi.
2.      Anggota kelompok yang terdiri dari 6 – 10 siswa siap di ruang kelas.
3.      Konselor membimbing para anggota diskusi untuk memperkenalkan diri masing – masing. Dalam perkenalan tersebut boleh diadakan tanya jawab tentang identitas anggota dan ditutup dengan permainan kelompok untuk menuju “kunci akrab”.
4.      Dipimpin konselor membuat suatu kesepakatan bersama bahwa anggota kelompok tidak dibenarkan untuk membuka masalah yang dibahas kelompok di luar ruang diskusi (asas kerahasiaan) dan setiap anggota kelompok berjanji untuk membantu setiap masalah yang dikemukakan oleh teman anggota kelompok.
5.      Konselor memulai diskusi kelompok dengan memberikan sebuah gambaran mengenai cara belajar yang sesuai secara belajar mandiri atau kelompok ,
6.      Konselor memberikan kesempatan kepada anggota diskusi untuk menanggapi masalah yang telah ada.
7.      Pengakhiran diskusi dengan : (1) himpunan ada folow up atau tindak lanjut tentang masalah yang sudah didiskusikan. (2) bila perlu menentukan waktu untuk diskusi selanjutnya.



1 comments:

Unknown mengatakan...

Footnote nya mana?

Posting Komentar