Pages

Selasa, 08 Mei 2012

Murid Cepat Belajar

Pengertian Murid Cepat Belajar
Murid cepat belajar adalah murid yang cepat sekali dalam menerima, memahami, dan menguasai pelajaran yang diberikan kepadanya dengan prestasi yang baik sekali dalam semua pelajaran. Sehingga hasil prestasi belajar yang dicapai dapat dilihat pada rapor dan nilai ujian akhirpun baik sekali.
Mereka ini umumnya mempunyai intelegensi tinggi. Tetapi sebaliknya murid yang mempunyai intelegensi tinggi belum tentu merupakan murid cepat belajar. Intelegensi adalah kemampuan untuk memudahkan penyesuaian secara tepat terhadap berbagai segi dari keseluruhan lingkungan seseorang.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa murid cepat belajar adalah:
1)      Murid yang pada umumnya mempunyai intelegensi tinggi.
2)      Murid yang cepat sekali menerima, menguasai, dan memahami serta memproduksi pelajaran yang diterimanya.
3)      Murid yang rengking hasil rata-rata prestasi akademisnya tinggi.
4)      Murid yang sikap, kerajinan, kebersihan dan kesehatannya baik.

Ciri-Ciri Murid Cepat Belajar
Adapun ciri-ciri anak yang cepat belajar yang membedakan dengan anak yang lainnya adalah sebagai berikut:
A         Sebelum bersekolah:
1.      Murid cepat belajar, ketika belajar berjalan lebih awal dari pada anak average
2.      Perkembangan bicaranya dimulai lebih awal dan berkembang lebih cepat
3.      Paling tidak 50% dari murid cepat belajar dapat membaca sebelum masuk sekolah.
B         Setelah masuk sekolah
1.      Murid cepat belajar rajin ke sekolah, karena harus ke sekolah, karena haus akan ilmu pengetahuan.
2.      Murid cepat belajar senang mengikuti aktivitas-aktivitas ekstra kurikuler.
3.      Jika ia diberi kesempatan untuk memilih mata pelajaran maka ia akan memilih mata pelajaran yang berat-berat.
4.      Kemampuan mentalnya yang superior ditunjukkan pada kecakapanya dalam membaca, mampu menarik generalisasi-generalisasi, mengenal hubungan-hubungan, meng-komprehensipkan pengertian dan mampu berfikir logis.
5.      Fisiknya dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
6.      Kurang sabar dengan prosedur-prosedur rutin, memerlukan metode belajar yang efisien tetapi mampu kerja dengan baik.
7.      Kecakapan dalam berbagai hal ditunjukkan dari berbagai minat, lebih aktif dan rasa ingin tahu tentang hal-hal beru lebih besar. Ia memiliki pemikiran yang luas dan kemampuan mengkritik diri sendiri.

Kemungkinan Sebab-Sebab Timbulnya Masalah Murid Cepat Belajar
Murid yang cepat belajar seolah-olah tidak mungkin menghadapi hambatan dalam hidupnya dan sering guru memiliki pandangan yang salah terhadap murid cepat belajar. Dalam arti sering diabaikan dan dianggap sudah dapat memecahkan masalah yang dihadapinya. Padahal dalam kenyataannya murid cepat belajar sering menghadapi hambatan-hambatan yang sulit dipecahkan sendiri tanpa bantuan orang lain. Hambatan - hambatan tersebut bersumber dari dari berbagai hal tetapi pada pokoknya adalah:
  1. Kurang pengertian guru/pendidik kepada murid cepat belajar sehingga pendidik ragu-ragu untuk berbuat sesuatu  kepadanya.
  2. Perhatian pendidik pada umumnya ditujukan kepada murid-murid rata-rata (average) atau pada murid yang terbelakang.
  3. Pendidik beranggapan bahwa murid cepat belajar bisa menjaga, memelihara dan menggembangkan dirinya sendiri tanpa bantuan ornag lain.
Disamping itu, hal yang merupakan masalah bagi murid cepat belajar juga terletak pada lingkungan keluarga, masyarakat dan teman sepermainan.

Kemungkinan Masalah Murid Belajar
Kurangnya pengetahuan pendidik pada umumnya seperti tersebut di atas, mungkin dapat menimbulkan masalah-masalah sebagai berikut:
a.    Masalah pendidikan dan jabatan :
1)    Terlalu memforsir diri
2)    Terlalu mementingkan intelek
3)    Sulit menyesuaikan cita-cita orang tua dengan minat
4)    Merasa lambat jalannya kurikulum sekolah
5)    Sulit memilih jabatan
6)    Kurang diperhatikan guru
7)    Bingung mengisi waktu luang

b.   Masalah penyesuaian sosial :
1)    Tidak disenangi teman
2)    Tertekan oleh tuntutan orang tua
3)    Kurang disenangi atau disisihkan saudara-saudaranya
4)    Kurang stimulasi
5)    Dieksploitasi keluarga, sekolah dan masyarakat
c.    Masalah emosional :
1)    Dilingkari dengan pemuasan dorong “ inner”
2)    Merasa sendiri
3)    Merasa cemas
d.    Masalah ekonomi :
1)    Mengatur uang jajan
2)    Kurang biaya
3)    Terlalu banyak tuntutan dalam hal peralatan/perlengkapan (Herniyanto dan Triyono, tanpa tahun).

Kemungkinan-Kemungkinan Reaksi Negatif  dari Murid Cepat Belajar
Dengan adanya masalah-masalah yang dihadapi murid cepat belajar seperti yang dijelaskan terdahulu, akan merangsang anak untuk membuat reaksi-reaksi penyesuaian yang mungkin merugikan dirinya maupun lingkungannya. Reaksi-reaksi itu adalah :
a.        Pura-pura
Guru sering menghadapi murid cepat belajar dan mengeksploitasinya. Misalnya, disuruh mengembalikan buku, menghapus papan tulis dan membantu teman yang lain. Bagi murid yang lain tindakan guru yang seperti itu merupakan hal yang luar biasa, tetapi bagi murid cepat balajar hal itu dianggap diperalat atau diperbudak, sehingga ia berbuat seolah-olah bodoh. Tindakan itu dilakukan karena merasa takut diisolir teman-temannya, sehingga mengadakan identifikasi diri dengan teman-teman yang lain.
b.        Pelarian diri
Murid cepat belajar dalam kapasitas mental memang berbeda dengan murid rata-rata, meskipun dalam hal-hal lain mempunyai kebutuhan yang sama, ia harus tumbuh selaras antara fisik, mental, intelektual dan emosional, karena itu ia harus diberi kesempatan untuk berkembang.


c.         Minta perhatian
Pada umumnya murid cepat belajar telah mampu membaca sebelum masuk sekolah. Fisik, intelektual, sosial dan emosionalnya telah matang untuk sekolah. Oleh karena itu disekolah ia cepat menyesuaikan diri. Kekayaan bahasa dan penggunaan konsep telah menyebabkan ia selalu berhasil, dalam segala tugas paling cepat selesai sehingga murid yang lain dengan maksud untuk mendapat perhatian. Akibatnya situasi kelas dan jalannya proses belajar mengajar menjadi terganggu.

Metode atau Bimbingan Murid Cepat Belajar
Untuk memberikan layanan bimbingan secara tepat, maka perlu bagi guru atau konselor mengetahui latar belakang pribadi kehidupan dimasa lampau, sekarang dan harapannya pada masa yang akan datang.
Untuk mengatasi masalah yang dihadapi murid cepat belajar, maka guru harus mengadakan usaha-usaha penyaluran, pengadaptasian, penyesuaian. Cara-cara yang dilakukan untuk mengatasi masalah yang dihadapi masing-masing murid cepat belajar adalah:
1.      Pelayanan Bimbingan Pendidikan
Usaha penyaluran, untuk menyalurkan kemampuan murid yang cepat belajar dan mengisi kelebihan waktu dikelas digunakan system pengajaran modul dan pengelompokan mata pelajaran mayor dan pilihan:
a.       Sistem pengajaran modul
b.      Menyediakan mata pelajaran pilihan
Sistem pengadaptasian, konselor berusaha memberikan informasi dan tafsiran dari informasi tentang sifat-sifat dan kebiasaan, kemampuan dan kebutuhan murid cepat belajar kepada guru, agar guru dapat memilih metode mengajar yang sesuai dengan sifat-sifat kebiasaan, kemampuan dan kebutuhan murid tersebut.
Usaha penyesuaian
a.       Meningkatkan motifasi belajar
b.      Menghilangkan kecemasan dan kekhawatiranya jika tidak dapat melanjutkan studinya
c.       Menyadarkan bahwa semua mata pelajaran itu penting
d.      Memperbaiki sikap dan kebiasaan buruknya dikelas
e.       Case conference, yaitu membicarakan bersama-sama guru tentang tingkah laku murid cepat belajar yang berkebiasaan buruk

2.      Pelayanan bimbingan social
a.       Usaha penyaluranya adalah:
1.      Untuk murid yang apatis
a.       Menempatkan dalam kelompok penyelesaian modul
b.      Mengaktifkan dalam kelompok dirumah
c.       Mengikuti kelompok diskusi, kelompok wisata belajar
d.      Mengikutkan kedalam kepramukaan, camping dll
2.      Untuk murid yang dinamis
Masalah sosial untuk murid sebenarnya berhubungan erat dengan kedisiplinan mengikuti pelajaran. Karena itu layanan secara khusus dalam bimbingan sosial tidak perlu dikemukakan secara eksplisit. Untuk memenuhi maksud-maksud memperbaiki sosialnya telah dipenuhi dengan layanan bimbingan pendidikan terhadapnya.

3.      Pelayanan bimbingan ekonomi
a.       Masalah social ekonomi untuk murid yang penghasilan orang tuanya rendah. Masalah ini menyebabkan motifasi belajar murid menurun, timbul rasa cemas, takut tidak dapat melanjutkan studi sehingga menjadi minder.
b.      Masalah social ekonomi untuk murid yang mempunyai kecenderungan murid yang banyak mengeluarkan uang untuk biaya sekolah.

4.      Pelayanan bimbingan emosi
Dari masalah ekonomi tersebut maka murid yang penghasilan orang tuanya rendah nampak lebih serius problema emosionalnya, sedang untuk murid yang orang taunya mempunyai penghasilan cukup lebih berkuarang emosionalnya. Diharapkan dengan layanan bimbingan pendidikan, social dan ekonomi maka problem emosional tersebut dapat diatasi. Jika tidak pelaksanaan layanan konseling, role playing, sosiodrama dan psikokrama harus dilakukan lebih intensif.

Virget S. Ward menyatakan bahwa pendidikan bagi anak-Murid Cepat Belajar perlu perhatian seksama. Dia menganjurkan argumentasi sebagai berikut:
a.       Perlunya program khusus untuk Murid Cepat Belajar
b.      Dibutuhkan teori tentang pengalaman pendidikan, mana praktek pendidikan yang berhasil dan mana praktik pendidikan yang gagal untuk anak-Murid Cepat Belajar.

0 comments:

Posting Komentar