Pages

Selasa, 22 Mei 2012

Alih Tangan Kasus

A. PENGERTIAN

Upaya bantuan agar klien mendapatkan layanan yang optimal dari ahli lain yang benar-benar handal.

B. TUJUAN

1. Umum

Klien mendapat layanan yang optimal atas masalah yang dialaminya.

2. Khusus

Terwujudnya keempat fungsi konseling tarutama dalam upaya pengentasan masalah klien. Layanan ini juga mewujudkan upaya pemahaman dan pencegahan serta pengembangan dan pemeliharaan.

Gaya Kepribadian

Gaya kepribadian seseorang dapat dibagi menjadi 12 tipe (Gregory; 2005), yaitu:
Kepribadian yang mudah menyesuaikan diri

Seseorang dengan gaya ini mudah meyesuiakan diri, karena dia memandang hidup ini sebagi perayaan dan setiap harinya sebagai pesta yang berpindah. Orang ini komunikatif, bertanggung jawab, ramah, santun dan memprhatikan perasan orang lain, jarang agresif, kompetitif dan destruktif.

Tipe Kepribadian Manusia

Menurut Paul Gunadi (2005) kepriobadian seseorang dapat dikelompokkan kepada sejumlah tipe sebagi berikut:
Tipe Sanguin. Seseorang dengan tipe sangunin memiliki ciri-ciri antara lain, kuat, bersemangat, bergairah dan dapat menciptakan suasana gembira. Di sampin itu orang dengan tipe ini memiliki kelemahan yaitu cenderung impulsif, bertindak sesuai dengan emosinya atau keinginannya, sangat mudah dipemgaruhi oranglain dan kurang bisaa menguasai diri.

Teknik Sosiodrama

SOSIODRAMA

A.      Pengertian
1.         Sosiodrama merupakan salah satu tehnik dalam bimbingan kelompok yaitu role playing atau tehnik bermain peran.
2.         Sosiodrama dipergunakan sebagai salah satu teknik untuk memecahkan masalah – masalah sosial dengan melalui kegiatan bermain peran. Di dalam sosiodrama ini sesorang akan memerankan suatu peran tertentu dari situasi masalah sosial. (Djumhur & Muh Surya,2001 :109)
3.         Sosiodrama merupakan dramatisasai dar persoalan – persoalan yang dapat timbul dalam pergaulan dengan orang lain,tingkat konflik- konflik yang dialami dalam pergaulan sosial. (Wingkel,2004 :470).
4.         Sosiodrama adalah permainan peran yang ditujukan untuk memecahkan masalah sosial yang timbul dalam hubungan anatar manusia. (Romlah,1999:104)

Teknik Psikodrama

TEKNIK PSIKODRAMA

A.       Pengertian Psikodrama
·         Psikodrama merupakan permainan peranan yang dimaksudkan agar individu yang bersangkutan dapat memperoleh pengertian lebih baik tentang dirinya, dapat menemukan konsep pada dirinya, menyatakan kebutuhannya-kebutuhannya, dan menyatakan reaksinya terhadap tekanan-tekanan terhadap dirinya.( Gerald Corey)
·         Drama dalam bahasa Yunani berarti aksi atau melakukan sesuatu dengan dorongan jiwa. Jadi, psikodrama adalah ilmu yang mengeksplor suatu masalah dengan metode drama.( Jacob L Moreno)

Teknik Kerja Kelompok

TEKNIK KERJA KELOMPOK

Kerja kelompok dapat diartikan sebagai suatu kegiatan belajar - mengajar dimana siswa dalam suatu kelas dipandang sebagai suatu kelompok atau dibagi atas kelompok - kelompok kecil untuk mencapai suatu tujuan pengajaran tertentu. Sebagai metode mengajar, kerja kelompok dapat dipakai untuk mencapai bermacam - macam tujuan pengajaran. Pelaksanaannya tergantung pada beberapa faktor misalnya tujuan khusus yang akan dicapai, umur, kemampuan siswa, serta fasilitas pengajaran di dalam keIas.

Teknik Kegiatan Kelompok

TEKNIK KEGIATAN KELOMPOK
Ø  PENGERTIAN KEGIATAN KELOMPOK
Kegiatan kelompok merupaka tehnik dalam bimbingan kelompok yang memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk menyumbang pikirannya dan dapat mengembangkan rasa tanggung jawab. Kegiatan kelompok merupakan teknik yang dalam bimbingan kelompok karena kelompok memberikan kesempatan kepada setiap individu untuk berpartisipasi dengan sebaik-baiknya. Kegiatan yang dilakukan melalui kegiatan kelompok, salah satu diantaranya untuk mengembangkan bakat-bakat khusus.

Teknik Karya Wisata

TEKNIK KARYA WISATA
A.    Pengertian Teknik Karya Wisata
Teknik Karya Wisata merupakan teknik BK Kelompok yang dilakukan secara langsung dengan menggunakan kegiatan karya wisata sebagai forumnya untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan.

B.     Fungsi Teknik Karya Wisata
Kegiatan ini dilaksanakan dengan mengunjungi obyek-obyek menarik yang berkaitan dengan pelajaran atau tujuan tertentu untuk mengetahui lingkungan dan masalahnya sehingga memupuk rasa tanggung jawab, kerjasama, kepercayaan diri, mengembangkan bakat dan cita-cita peserta didik.

Teknik Home Room

TEKNIK HOME ROOM
Pengertian Home Room
            Merupakan suatu kegiatan bimbingan kelompok yang dilakukan dalam ruang atau kelas dalam bentuk pertemuan antara konselor atau guru dengan kelompok untuk membicarakan beberapa hal yang dianggap perlu terutama hal-hal atau masalah-masalah yang berhubungan dengan pelajaran, kegiatan sosial, masalah tata tertib dan moral, cara berpakaian atau masalah-masalah lain di luar sekolah. Dalam acara home room ini hendaknya diciptakan suasana yang menyenangkan, sehingga terjadi dialog yang bebas.

Teknik Diskusi Kelompok

TEKNIK DISKUSI KELOMPOK
Pengertian :
            Menurut Suyanto, diskusi kelompok adalah teknik bimbingan kelompok yang dilaksanakan dengan maksud agar para siswa anggota kelompok mendapat kesempatan untuk memecahkan masalah secara bersama-sama. Senada dengan pendapat di atas, Surya menyatakan diskusi kelompok merupakan suatu teknik dalam bimbingan kelompok yang murid-muridnya mendapat kesempatan memecahkan masalah bersama-sama. Setiap murid mendapat kesempatan untuk menyumbang pikiran dalam memecahkan suatu masalah.

Teknik Bermain

 I.      Pengertian
Layanan bimbingan kelompok yaitu sebuah layanan yang dilakukan pada sebuah sekelompok anggota untuk memperoleh sebuah kesepakatan bersama dari sebuah pokok permasalahan.

 II.   Prosedur Penyelenggaraan
a.      Langkah Awal
Kegiatan awal dari kegiatan layanan bimbingan kelompok dimulai dengan berkumpulnya calon anggota kelompok dalam seatu tempat yang telah disepakati untuk memulai kegiatan kelompok yang telah direncanakan.

Remidial Teaching

DEFINISI PENGAJARAN REMEDIAL

            Ditinjau dari arti kata, “remedial” berarti sesuatu yang berhubungan dengan perbaikan. Dengan demikian pengajaran remedial, adalah suatu bentuk  pengajaran yang bersifat penyembuhan atau bersifat perbaikan. Pengajaran remedial merupakan bentuk kasus pengajaran, yang bermaksud membuat baik atau menyembuhkan.
                 Menurut Abin Syamsuddin dalam bukunya, pengajaran remedial didefinisikan sebagai upaya guru (dengan atau tanpa bantuan/kerja sama dengan ahli/pihak lain) untuk mencipatakan suatu situasi (kembali/baru/berbeda dari yang biasa) yang memungkinkan individu atau kelompok siswa dengan karakteristik tertentu lebih mampu mengembangkan dirinya seoptimal mungkin sehingga dapat memenuhi kriteria keberhasilan minimal yang diharapkan, dengan melalui suatu proses interaksi yang terencana, terorganisasi, terarah, terkoordinasi, dan terkontrol dengan lebih memperhatikan taraf kesesuaiannya terhadap keragaman kondisi objektif individu dan atau kelompok siswa yang bersangkutan serta daya dukung sarana dan lingkungannya.

Kepustakaan

PEMBAHASAN
A.   Pengertian  Tampilan Kepustakaan
Tampilan kepustakaan berupa bantuan layanan untuk memperkaya dan memperkuat diri berkenaan dengan permasalahan yang dialami  klien. Layanan ini memandirikan klien untuk mencari dan memanfaatkan sendiri bahan-bahan yang ada di pustaka sesuai dengan kebutuhan. Yang juga dapat digunakan peserta didik dalam pengembangan diri, kemampuan sosial, kegiatan belajar dan karir/jabatan.

Kepribadian Konselor

Kepribadian Konselor
Sumber Bahan

 Judul Buku/Buletin
:
Gembala dan Konseling Pastoral
 Penulis/Narasumber
:
E.P. Gintings
 Penerbit
:
Yayasan Andi, Yogyakarta, 2002
 Halaman
:
17 - 19




Kepribadian konselor sangat menentukan hubungan yang terjadi di dalam konseling pastoral. Kata kunci yang perlu dibangun melalui kepribadian konselor ialah menjadi kepercayaan dari konseli agar konseli merasa penting membukakan hal-hal yang ia rasakan sangat berharga dalam permasalahannya atau beban-bebannya.
Konselor dalam pendampingan pastoral adalah menolong konseli atau fungsi "sustaining" seperti yang terdapat pada kesimpulan Yehezkiel 34:16 dalam rangka pertanggungjawaban terhadap Allah berdasarkan kasih Allah yang menyelamatkan.

Proksemik, kinesik, wajah dan Paralinguistik.

PEMBAHASAN

1.      PROKSEMIK

A.    Teori Proksemik
            Proksemik adalah yang berhubungan dengan keadaan diri dalam lingkungan. Dalam bidang komunikasi, proksemik meliputi keterkaitan individu dengan lingkungan atau ruang, seperti penggunaan ruangan, pengaturan peralatan dan perlengkapan ruangan (misalnya, penempatan furniture), pengaturan posisi tempat duduk, atau jarak antara komunikator dengan komunikan.
Posemik adalah studi yang mempelajari posisi tubuh dan jarak tubuh (ruang antar tubuh sewaktu orang berkomunikasi antarpersonal). Adalah Edward T.Hall sebagai bapak dari studi prosemik yang mengenalkan teori ini.

Selasa, 15 Mei 2012

Self Esteem

Istilah Self adalah diri sendiri sedangkan Esteem adalah penghargaan. sedangkan Slavin. E Robert(1994:91) mengatakan self esteem adalah nilai-nilai yang ada pada diri, kemampuan dan perilaku. Berdasarkan kata self esteem itu dapat dikatakan sebagai penghargaan seseorang terhadap dirinya sendiri karena apa yang ada pada diri seseorang itu adalah kekuatan yang mesti dihargai dan dikembangkan

Locus Of control

Yang dimaksud dengan Locus of Control (LoC) adalah bagaimana seseorang mengartikan sebab musabab dari suatu peristiwa. Seseorang dengan Internal LoC adalah mereka yang merasa bertanggung jawab atas kejadian2 tertentu. Hasil adalah dampak langsung dari tindakannya. Sedangkan orang dengan External LoC adalah mereka yang seringkali menyalahkan (atau bersyukur) atas keberuntungan, petaka, nasib, keadaan dirinya, atau kekuatan2 lain diluar kekuasaannya.

Overview Teori Jung Tentang Tipe Kepribadian

Empat Preferensi
MBTI mengandung empat preferensi dasar (Index), seperti dalam teori Jung, yang langsung berhubungan dengan cara orang mempersepsikan sesuatu dan mengambil kesimpulan tentang hasil persepsi itu (judgment).
Extraversion-Intraversion (EI).
Index EI dirancang untuk merefleksikan apakah seseorang itu extravert atau introversi. Jung (dalam Myers & McCaulley, 1985) sendiri mengatakan bahwa extraversion dan intraversion ini “saling melengkapi”.

16 Indikator Tipe Kepribadian

ISTJ
Serius, tenang, mencapai sukses dengan konsentrasi dan ketelitian. Praktis, teratur, senang pada fakta, logis, realistis, dapat diandalkan. Melihat segala sesuatu dapat diorganisasikan dengan baik. Bertanggung jawab. Punya pendirian sendiri tentang apa yang harus dicapai dan mengerjakannya dengan mantap tidak peduli pada protes atau gangguan.
ISFJ
Tenang, ramah dan teliti, Bekerja untuk memenuhi kewajiban.Memberikan stabilitas dalam bekerja dan proyek. Hati-hati dan akurat. Minat mereka biasanya bukan hal2 tehnis. Dapat bersabar dengan detil, setia, konsiderasi tinggi, perhatian pada perasaan orang lain

Tes Bakat Skolastik

Tes Bakat Skolastik (TBS) adalah sebuah tes yang bertujuan  untuk mengetahui bakat dan kemampuan seseorang di bidang keilmuan. Tes ini juga dapat mencerminkan tingkat kecerdasan intelektual (IQ) seseorang. Tes bakat skolastik ini sebenarnya adalah adopsi dari tes SAT (Scholastic Aptitude Test) yang sudah menjadi standar ujian masuk Perguruan Tinggi di Amerika dan dunia. Di Indonesia, tes ini telah menjadi salah satu tes standar ujian masuk Perguruan Tinggi maupun tes penyaringan untuk keperluan lainnya.
Adapun, Tes bakat skolastik ini umumnya memiliki empat jenis soal. Yaitu, tes verbal atau bahasa, tes numerik atau angka, tes logika, dan tes spasial atau gambar

Tes IQ

Ditulis Oleh Ifdil   
Saturday, 21 August 2010

Menurut David Wechsler, inteligensi adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir secara rasional, dan menghadapi lingkungannya secara efektif. secara garis besar dapat disimpulkan bahwa inteligensi adalah suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir secara rasional. Oleh karena itu, inteligensi tidak dapat diamati secara langsung, melainkan harus disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang merupakan manifestasi dari proses berpikir rasional itu.
 

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi inteligensi

Teori Belajar Albert Bandura



PENDAHULUAN

I.1   Latar Belakang
Teori merupakan salah satu unsur penting dari setiap pengetahuan ilmiah atau ilmu, termasuk teori pembelajaran. Tanpa teori pembelajaran tidak akan ada suatu kerangka kerja konseptual yang digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan pembelajaran. Teori pembelajaran adalah suatu kerangka kerja konseptual yang digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan pembelajaran. Dalam perkembangannya terdapat banyak sekali teori-teori yang berkembang dari tokoh-tokoh psikologi, salah satunya adalah teori belajar observasional yang dikembangkan oleh Albert Bandura

Teori belajar Edward Lee Thorndike



PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar merupakan suatu hal yang kompleks dan selalu berkaitan dengan berbagai bidang. Tak terkecuali dalam bidang pendidikan. Belajar merupakan sebuah kebutuhan yang nantinya dapat memberikan berbagai manfaat dan wawasan kepada pebelajar. Dalam hal ini, pendidikan juga menuntut adanya belajar untuk menunjang kegiatan pendidikan.
Sebagaimana kita ketahui bahwa belajar merupakan hal yang penting dalam bidang pendidikan. Tentu saja dalam proses belajar terdapat teori – teori yang memunculkan adanya belajar

Teori Belajar Edwin Ray Guthrie


PENDAHULUAN
Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori ini lalu berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan praktik pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar.
Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus-responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila

Teori Belajar : PENGUATAN B.F Skinner


A. SEJARAH MUNCULNYA TEORI KONDISIONING OPERAN B.F SKINNER
Asas pengkondisian operan B.F Skinner dimulai awal tahun 1930-an, pada waktu keluarnya teori S-R. Istilah-istilah seperti cues (pengisyratan), purposive behavior (tingkah laku purposive) dan drive stimuli (stimulus dorongan) dikemukakan untuk menunjukkan daya suatu stimulus untuk memunculkan atau memicu suatu respon tertentu. Skinner tidak sependapat dengan pandangan S-R dan penjelasan reflex bersyarat dimana stimulus terus memiliki sifat-sifat kekuatan yang tidak mengendur. Menurut Skinner penjelasan S-R tentang terjadinya perubahan tingkah laku tidak lengkap untuk menjelaskan bagaimana organisme berinteraksi dengan lingkungannya.
Skinner menghindari kontradiksi yang ditampilkan oleh model kondisioning klasik dari Pavlov dan kondisioning instrumental dari Thorndike. Ia mengajukan suatu paradigma yang mencakup kedua jenis respon itu dan berlanjut dengan mengupas kondisi-kondisi yang bertanggung jawab atas munculnya respons atau tingkah laku operan.

Selasa, 08 Mei 2012

Konseling Lintas Budaya

KONSELING LINTAS BUDAYA


A. Pengantar
Sesuai dengan kodrat yang dimiliki oleh manusia bahwa manusia diciptakan sebagai individu dan mahkluk sosial. Sebagai individu, manusia diciptakan dengan mempunyai ciri yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Dengan demikian, manusia atau individu dapat dikenali oleh orang lain dengan mengenal ciri ciri tertentu yang dimilikinya.
 Sebagai mahkluk sosial, manusia merupakan bagian da¬ri masyarakat di sekitarnya. Bagian lingkungan terkecil yang mempengaruhi pola kehidupan manusia adalah keluarga (family). Setelah itu, individu tersebut mulai melakukan interaksi dengan lingkungan yang lebih luas, yaitu lingkungan masyarakat sekitarnya. Hal ini mengartikan bahwa seluruh tingkah laku manusia tidak akan lepas dari kehidupan masyarakat yang ada di sekelilingnya. Hal ini meng¬artikan pula bahwa individu tersebut hidup bersama dalam suatu kelompok masyarakat tertentu.

Motivasi Berprestasi

Berprestasi adalah idaman setiap individu, baik itu prestasi dalam bidang pekerjaan, pendidikan, sosial, seni, politik, budaya dan lain-lain. Dengan adanya prestasi yang pernah diraih oleh seseorang akan menumbuhkan suatu semangat baru untuk menjalani aktifitas. Pengertian prestasi menurut Murray (dalam J. Winardi, 2004):

...Melaksanakan tugas atau pekerjaan yang sulit. Menguasai, memanipulasi atau mengorganisasi objek-objek fiskal, manusia  atau ide-ide untuk melaksanakan hal-hal tersebut secepat mungkin dan seindependen mungkin sesuai kondisi yang berlaku. Mencapai perporman puncak untuk diri sendiri. Mampu menang dalam persaingan dengan pihak lain. Meningkatkan kemampuan diri melalui penerapan bakat secara berhasil.

Bimbingan Karir di SLTA

Kematangan Karier siswa
Walaupun baru sedikit yang diketahui tentang kapan para remaja menyatakan pilihan pilihan okupasionalnya ,beberapa estimasi kasar sudah tersedia .Crites (1969) melakukan review terhadap beberapa studi yang berkaitan dan menyimpulkan bahwa sekitar 30 persen siswa bimbang saat di sekolah lanjutan dan perguruan tinggi.Hal ini agak lebih tinggi dari pada penemuan yang lebih muktahir dan fottler dan Bain (1980) yang hanya 18 % dari sample siswa sekolah lanjutan atas di Alabama yang bimbang dan kurang dari studi longitudinal Marr (1956) yang melaporkan bahwa 50 persen subjek tidak membuat sesuatu keputusan hingga usia 21 tahun. .Penelitian Holander (1974) telah menunjukkan bahwa kemampuan mengambil keputusan di antara siswa-siswa sekolah lanjutan atas bervariasi menurut sipat-sipat intelektual siswa .

Bimbingan Karir di Perguruan Tinggi

Pada dasarnya belajar di perguruan tinggi tidak merupakan bagian sistem pendidikan wajib, sehingga kuliah di perguruan tinggi merupakan suatu pilihan yang disengaja. Ada berbagai alasan yang menjadi motivasi bagi orang untuk memasuki perguruan tinggi (menjadi mahasiswa). Berikut ini dijabarkan beberapa hal yang menjadi motivasi orang untuk memasuki jenjang pendidikan perguruan tinggi (penelitian di Amerika Serikat), yaitu:

UNCERACHIEVER

UNDERACHIEVER

1.        PENGERTIAN
Semiawan (1997: 209) menyebutkan”underachievement adalah kinerja yang secara signifikan berada di bawah potensinya”. Makmun (2001: 274) juga mengungkapkan bahwa yang dimaksud ”underachiever adalah mereka yang prestasinya ternyata lebih rendah dari apa yang diperkirakan berdasar hasil tes kemampuan belajarnya”.

Slow Learner

PENGERTIAN
Slow learning yaitu suatu istilah nonteknis yang dengan berbagai cara dikenakan pada anak-anak yang sedikit terbelakang secara mental, atau yang berkembang lebih lambat daripada kecepatan normal. (Chaplin, 2005 : 468)
Slow learning adalah anak dengan tingkat penguasaan materi yang rendah, padahal materi tersebut merupakan prasyarat bagi kelanjutan di pelajaran selanjutnya, sehingga mereka sering harus mengulang (Burton, dalam Sudrajat, 2008).

LEARNING DISABILITIES

A.    PENGERTIAN KESULITAN BELAJAR (LEARNING DISABILITIES)
Kesulitan belajar merupakan terjemahan dari Bahasa Inggris “learning disability” yang memiliki arti ketidakmampuan belajar. Kata disability diterjemahkan ”kesulitan” untuk memberikan kesan optimis bahwa anak sebenarnya masih mampu untuk belajar. Kesulitan belajar merupakan beragam gangguan dalam menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan berhitung karena faktor internal individu itu sendiri, yaitu disfungsi minimal otak atau DMO (Prasetya, 2011).

Learning Disorder

PENGERTIAN LEARNING DISORDER
    Aktivitas belajar bagi setiap individu, tidak selamanya dapat berlansung secara wajar. Kadang – kadang lancar, kadang – kadang tidak, kadang – kadang dapat cepat menangkap apa yang dipelajari, kadang terasa amat sulit. Dalam hal semangat terkadang semangat tinggi, tetapi terkadang juga sulit untuk mengadakan konsentrasi. Dalam hal dimana anak didik/ siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya, itulah yang disebut dengan kesulitan belajar.
            Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas, diantaranya : (a) learning disorder. Sedangkan Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya respons yang bertentangan. Pada dasarnya, yang mengalami kekacauan belajar, potensi dasarnya tidak dirugikan, akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya respons-respons yang bertentangan, sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya.

Murid Cepat Belajar

Pengertian Murid Cepat Belajar
Murid cepat belajar adalah murid yang cepat sekali dalam menerima, memahami, dan menguasai pelajaran yang diberikan kepadanya dengan prestasi yang baik sekali dalam semua pelajaran. Sehingga hasil prestasi belajar yang dicapai dapat dilihat pada rapor dan nilai ujian akhirpun baik sekali.
Mereka ini umumnya mempunyai intelegensi tinggi. Tetapi sebaliknya murid yang mempunyai intelegensi tinggi belum tentu merupakan murid cepat belajar. Intelegensi adalah kemampuan untuk memudahkan penyesuaian secara tepat terhadap berbagai segi dari keseluruhan lingkungan seseorang.

Learning Disfunction

2.1.            Pengertian
Learning disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan oleh siswa tidak berfungsi dengan baik, meskipun sebenarnya siswa tersebut tidak menunjukkan adanya sub-normalitas mental, gangguan alat indra, atau gangguan psikologis lainnya. Contohnya, siswa yang memiliki postur yang tinggi, aletis, dan sangat cocok menjadi atlet sepak bola, namun karena tidak pernah dilatih bermain sepak bola, maka dia tidak dapat menguasai permainan sepak bola dengan baik.
Gangguan belajar ini berupa gejala proses belajar yang tidak berfungsi dengan baik karena adanya gangguan syaraf otak sehingga terjadinya gangguan pada salah satu tahap dalam proses belajarnya. Kondisi semacam ini mengganggu kelancaran proses belajar secara keseluruhan.

Rabu, 02 Mei 2012

Konseling Post Modern


2.1   DEFINISI
Kita telah memasuki dunia postmodern di mana kebenaran dan realitas sering dipahami sebagai sudut pandang yang dibatasi oleh konteks sejarah dan bukan sebagai objektif, fakta-fakta kekal. Modernis lebih percaya pada realitas independen dari setiap percobaan untuk mengamatinya, orang mencari terapi untuk masalah ketika mereka telah menyimpang terlalu jauh dari beberapa norma objektif. Sebaliknya Postmodernis, percaya pada realitas subyektif yang tidak ada proses observasi independen.

Konseling Bermain


II. 1 DEFINISI DAN KONSEP KONSELING BERMAIN
http://matanews.com/wp-content/uploads/bermain.jpgDalam melakukan komunikasi dengan anak, kita seringkali kesulitan. Hal ini disebabkan anak tidak memiliki kemampuan yang cukup dalam menjelaskan permasalahannya. Seringnya, anak  justru akan terlihat ketakutan atau memperlihatkan penolakan jika orang dewasa mendekatinya dengan menggunakan bahasa verbal.

Selasa, 01 Mei 2012

Rahasia Para Genius


Kita harus berterima kasih pada para genius. Faktanya, dunia kita ini dihela oleh para genius itu yang tersebar dalam berbagai bidang kehidupan. Merekalah yang menemukan dan menciptakan berbagai hal yang membuat kita menjadi semaju sekarang ini. Jumlah mereka hanya kurang dari 2%, tapi di tangan merekalah nasib umat manusia bertumpu. Sebutlah beberapa genius! Nama pertama yang muncul mungkin Albert Einstein, Bill Gates, Habibie, dan seterusnya. Tapi bukan hanya ilmuwan yang bisa disebut genius, mereka yang menjalankan usahanya sehingga maju dan berkembang pesat dan mampu memberi pekerjaan kepada banyak orang pun layak disebut genius. Begitupun para pemimpin masyarakat yang berhasil membawa yang dipimpinnya makmur sejahtera adalah orang-orang genius. Nah, ingin jadi “THE NEXT GENIUS?”

Kiat Atasi Frustasi


Sering kali frustrasi terjadi karena banyak hal yang kita inginkan tidak terjadi atau melenceng dari target. Frustrasi membuat orang merasa bahwa dunia ini begitu mengerikan dan berubah menjadi sempit, tidak mengenakkan. Padahal, kenyataannya tidaklah demikian. Karena itu, pelajarilah cara-cara mengatasi frustrasi.

Berikut ini langkah-langkah mengatasi frustrasi menurut Angela Rossmanith, penulis buku The Self Alone: Understanding Loneliness in Our Lives.

Sakit Fisik akibat Jiwa yang Sakit

Tekanan dalam hidup, senormal dan sekecil apa pun, bisa menyebabkan stres bagi individu. Apalagi bila tekanan itu berlangsung terus setiap hari. Karena itu, masyarakat yang hidup di kota-kota besar seperti Jakarta, yang setiap hari harus bergelut dengan kemacetan, banjir yang terjadi mendadak, serta kejahatan di jalan, lebih rentan mengalami stres.
Stres yang berkelanjutan, akan menyebabkan terganggunya psikis dan akhirnya menyebabkan penyakit fisik. Organisasi kesehatan dunia (WHO) mengartikan kesehatan secara luas sebagai "suatu kondisi sejahtera fisik, mental, dan sosial secara menyeluruh, bukan sekadar kondisi ketiadaan penyakit".

Konseling Realita


2.1 Definisi Konseling Realita
            Terapi realitas adalah suatu sistem yang difokuskan kepada tingkah laku sekarang. Terapis berfungsi sebagai guru dan model serta mengkonfrontasikan klien dengan cara-cara yang bisa membantu menghadapi kenyataan dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar tanpa merugikan dirinya sendiri ataupun orang lain. Inti terapi realitas adalah penerimaan tanggung jawab pribadi, yang dipersamakan dengan kesehatan mental. Terapi realitas yang menguraikan prinsip-prinsip dan prosedur-prosedur yang dirancang untuk membantu orang-orang dalam mencapai sua tu “identitas keberhasilan” dapat diterapkan pada psikoterapi, konseling, pengajaran, kerja kelompok, konseling perkawinan, pengelolaan lembaga dan perkembangan masyarakat. Terapi realitas meraih popularitas di kalangan konselor sekolah, para guru dan pimpinan sekolah dasar dan menengah, dan para pekerja rehabilitasi.

Konseling Perilaku


A.                Definisi Teori Konseling Perilaku dan Konseling-Kognitif Perilaku
Menurut Gerald corey, konseling perilaku (konseling behaviour) adalah penerapan aneka ragam teknik dan prosedur yang berakar pada berbagai teori tentang belajar. Penerapan prinsip – prinsip belajar ini berakar pada teori pengkondisian klasikdari Ivan Pavlov maupun pada teori pengkondisian operan dari B.F. Skinner.
Penekanan istilah belajar dalam pengertian ini ialah atas pertimbangan bahwa konselor membantu orang (konseli ) belajar atau mengubah perilaku. Konselor berperan membantu dalam proses belajar menciptakan kondisi yang sedemikian rupa sehingga konseli dapat mengubah perilakunya serta memecahkan masalahnya.
Konseling kognitif perilaku merupakan penggabungan tekhnik – tekhnik dari perspektif perilaku dengan tekhnik – tekhnik dari perspektif kognitif, karena dalam perkembangannya para teoris dan praktisi teori KP menyadari adanya keterbatasan dalam teori – teori belajar dan mengakui peran kognisi ( bahkan emosi ) dalam mempengaruhi perilaku

Konseling Gestalt


PEMBAHASAN
2.1 PERSPEKTIF HISTORIS
                   Konseling gestalt (Gestalt Therapy)dikembangkan oleh Federick Perls yang kemudian lebih dikenal dengan nama Fritz Perls. Pada awalnya Perls dikenal sebagai siswa yang agak malas belajar, namun ia berhasil meraih gelar doktor dalam bidang psikiatri pada saat pindah ke Wina untuk belajar praktek psikoanalisa bersama dengan beberapa murid Freud yang lain. Fritz juga belajar tentang penggunaan tubuh (body) untuk mendorong pemahaman dan perkembangan pribadi. Berdasarkan pengalaman klinisnya, Perls menemukan bahwa kemandirian dan konfrontasi merupakan aspek penting dalam terapi. Dari istrinya, Laura Posner, ia memperoleh anjuran untuk menggunakan dukungan (support) dan hubungan atau kontak (connections).

PEMBAHASAN
2.1 SEJARAH
Pada abad XIV, di cina, telah berlangsung usaha untuk mengukur kompetensi para pelamar jabatan pegawai negara. Untuk dapat diterima sebagai pegawai, para pelamar harus mengikuti ujian, ujian tertulis mengenai pengetahuan konvusion klasik dan mengenai kemampuan menulis puisi. Ujian ini berlangsung sehari semalam di tingkat distrik. Kurang dari 7% pelamar yang biasanya lulus tingkat distrik kemudian harus mengikuti ujian berikutnya yang berupa menulis prosa dan sajak. Dalam ujian ke 2 ini kurang dari 10% peserta yang lulus. Akhirnya barulah ujian tingkat akhir diadakan di peking dimana diantara para peserta terakhir ini hanya lulus 3% saja. Lulusan ini kemudian diangkat menjadi mandarin dan bekerja sebagai pegawai negara. Dengan demikian dari ke 3 tahap ujian tersebut hanya 5 diantara 100.000 pelamar yang akhirnya menjadi mandarin.

Selasa, 24 April 2012

Menghapus Trauma dengan Menulis


Menghapus Trauma dengan Menulis
Apakah Anda memiliki kebiasaan menulis buku harian? Jika ya, teruskanlah! Menulis, khususnya hal-hal yang menakutkan atau membuat trauma, ternyata berdampak positif terhadap kesehatan fisik dan mental. Hal ini dikemukakan oleh James Pennebaker Ph.D., seorang profesor psikologi dari Universitas Texas.
Pengalaman John Mulligan
Sebagai seoran veteran perang Vietnam, Mulligan kenyang dengan pengalaman pahit. Enam tahun lalu ia seperti orang yang hilang akal, hanya berkeliaran tanpa tujuan di San Fransisco. Bahkan teman-temannya sesama veteran Vietnam melampiaskan dendam secara serabutan. Hewan ditembaki hanya sebagai kesenangan.

Tugas Perkembangan


I. Tugas perkembangan masa bayi
Karena pola perkembangan dapat diramalkan meskipun bayi yang berbeda mencapai hal-hal yang penting pada pola ini dalam usia yang agak berbeda, dapatlah dibuat standar dari harapan-harapan sosial dalam bentuk tugas-tugas perkembangan. Misalnya, semua bayi diharapkan belajar berjalan, memakan makanan padat, sedikit mengendalikan alat-alat pembuangan, mencapai stabilitas fisiologis yang baik (terutama dalam irama lapar dan tidur), mempelajari dasar-dasar berbicara, dan berhubungan secara emosional dengan orang tua dan saudara-saudara kandung sampai derajat tertentu dan tidak sepenuhnya tersendiri seperti pada saat dilahirkan. Tentu saja sebagian besar tugas-tugas perkembangan ini belum dapat sepenuhnya dikuasai pada saat masa bayi hampir berakhir, tetapi dasar-dasarnya harus sudah diletakkan.