Pages

Selasa, 24 April 2012

Tugas Perkembangan


I. Tugas perkembangan masa bayi
Karena pola perkembangan dapat diramalkan meskipun bayi yang berbeda mencapai hal-hal yang penting pada pola ini dalam usia yang agak berbeda, dapatlah dibuat standar dari harapan-harapan sosial dalam bentuk tugas-tugas perkembangan. Misalnya, semua bayi diharapkan belajar berjalan, memakan makanan padat, sedikit mengendalikan alat-alat pembuangan, mencapai stabilitas fisiologis yang baik (terutama dalam irama lapar dan tidur), mempelajari dasar-dasar berbicara, dan berhubungan secara emosional dengan orang tua dan saudara-saudara kandung sampai derajat tertentu dan tidak sepenuhnya tersendiri seperti pada saat dilahirkan. Tentu saja sebagian besar tugas-tugas perkembangan ini belum dapat sepenuhnya dikuasai pada saat masa bayi hampir berakhir, tetapi dasar-dasarnya harus sudah diletakkan.
Ketika masa bayi berakhir, semua bayi normal sudah belajar berjalan, meskipun dengan tingkat kecakapan yang berbeda-beda. Merek ajuga sudah belajar memakan makanan keras dan mencapai stabilitas fisiologis yang cukup baik. Pembuangan kotoran yang merupakan tugas utama sudah dapat dikendalikan dan akan sepenuhnya dikuasai dalam waktu setahun atau dua tahun.
Meskipun kebanyakan bayi sudah menambah kosa kata yang berguna, dapat menyebutkan kata-kata yang digunakan secara tepat, dapat mengerti pernyataan dan perintah-perintah yang sederhana, dan dapat menggabungkan beberapa kata menjadi kalimat yang berarti, tetapi kemampuan mereka untuk berkomunikasi dengan orang lain dan untuk mengerti apa yang dikatakan oran glain kepada mereka masih dalam tingkat yang rendah. Masih banyak yang harus dikuasai sebelum mereka masuk sekolah.
Perkembangan yang pesat dari susunan saraf, pengerasan tulang, dan penguatan otot, memungkinkan bayi menguasai tugas-tugas perkembangan masa bayi, tetapi keberhasilan bayi dalam hal ini banyak bergantung pada kesempatan yang diberikan untuk menguasai tugas tersebut dan bergantung pada bantuan serta bimbingan yang diperoleh.
Bayi yang terkembang lambat dalam penguasaan tugas-tugas perkembangan masa bayi akan mengalami kesulitan pada saat ia mencapai awal masa kanak-kanak dan diharapkan untuk menguasai tugas-tugas perkembangan selama tiga tahun. Dasar yang kurang baik dalam keterampilan motorik atau berbicara, akan menyulitkan anak belia untuk menguasai berbagai keterampilan di bidang perkembangan itu. Sebaliknya, kalau tugas perkembangan ini dikuasai dengan baik maka bayi akan memiliki dasar yang dibutuhkan untuk berhasil menguasai keterampilan berbicara, keterampilan motorik dan bentuk pengendalian tubuh lainnya yang penting untuk menjadi bagian dari kelompok sebayanya, yaitu salah satu tugas perkembangan yang penting dari awal masa kanak-kanak.
a. Belajar makan
Sejak kelahiran hingga usia empat atau lima bulan, semua pola makan adalah menghisap dan menelan. Oleh karena itu, makanan haruslah dalam bentuk cair. Mengunyah umumnya barulah muncul dalam pola perkembangan sebulan sesudah menggigit. Akan tetapi, seperti menggigit, mengunyah adalah dengan cara yang khas bayi, dan memerlukan banyak latihan sebelum menjadi sempurna.
Ketidaksukaan makan, yang mulai berkembang pada tahun kedua, sering merupakan akibat perpanjangan pola makan ala bayi. Setelah terbiasa dengan makanan cair, cukup sulit bagi bayi untuk menyesuaikan diri dengan makanan yang agak keras. Hal ini menambah ketidaksukaan mereka terhadap makanan, sekalipun mereka mungkin menyukai rasanya.
b. Belajar berbicara
Tugas kedua dalam berkomunikasi dengan orang lain adalah belajar bicara. Karena belajar bicara adalah tugas yang lama dan sulit, dan karena bayi-bayi belum cukup matang untuk belajar hal yang sulit dan ruwet ini selama tahun pertama, maka alam memberikan bentuk-bentuk pengganti komunikasi yang digunakan sammpai mereka siap untuk bicara. Banyak bayi selama tahun pertama dan kedua, mencoba memberitahuka kebutuhan dan keinginan dengan cara ini. Bentuk-bentuk komunikasi ini dikenal sebagai’’ bentuk-bentuk prabicara’’
Kalau bentuk komunikasi prabicara ternyata memuaskan dan merupakan pengganti berbicara yang efektif, motivasi untuk belajar bicara akan melemah. Bayi akan terus menggunakan bentuk-bentuk komunikasi bayi bahkan sampai setelah ia sendiri mampu belajar bicara.
c. Hubungan keluarga
Karena lingkungan awal terutama terbatas pada rumah, maka hubungan antar keluarga mempunyai peran yang penting dalam menentukan pola sikap-sikap dan perilakunya kelak dalam hubungannya dengan orang-orang lain. Meskipun pola ini akan berubah dengan semakin besarnya bayi dan meluasnya lingkungan, tetapi pola intinya cenderung tetap. Inilah sebabnya mengapa hubungan keluarga yang dini merupakan unsure penting bagi perkembangan bayi.
II. Tugas perkembangan masa awal kanak-kanak
Meskipun dasar dari tugas dalam perkembangan yang diharapkan sudah dikuasai anak sebelum mereka masuk sekolah diletakkan selama masa bayi, tetapi masih banyak yang harus dipelajari dalam waktu empat tahun, yaitu dalam periode awal masa kanak-kanak yang relative singkat. Lihat daftar Havighurst mengenai tugas dalam perkembangan di halaman 10.
Pada saat masa bayi berakhir, semua bayi normal telah belajar berjalan meskipun dalam tingkat kecakapan yang berbeda-beda, telah belajar makan-makanan keras; dan telah mencapai tingkat stabilitas fisiologis yang cukup baik. Tugas pokok dalam belajar mengendalikan pembuangan kotoran sudah hampir sempurna dan akan sepenuhnya dikuasai dalam setahun atau dua tahun lagi.
Meskipun sebagian besar bayi telah menambah kosa kata yang berguna, telah dapat dengan tepat mengucapkan kata-kata yang mereka gunakan, dapat mengerti arti dari pernyataan dan perintah yang sederhana, dan dapat menggabungkan beberapa kata menjadi kalimat yang berarti, namun kemampuan mereka untuk berkomunikasi dengan orang lain dan untuk mengerti apa yang dikatakan orang lain masih dalam taraf yang rendah. Masih banyak yang harus dikuasai sebelum mereka masuk sekolah.
Mereka juga sudah mempunyai pengertian sederhana mengenai kenyataan social dan fisik tetapi masih sangat kurang untuk menghadapi cakrawala social serta lingkungan fisik yang semakin meluas. Hanya sedikit bayi yang mengetahui perbedaan seks lebih dari sekedar unsur dasarnya, dan lebih sedikit lagi yang mengetahui tentang arti sopan santun seksual. Masih diragukan apakah setiap bayi memasuki awal masa kanak-kanak benar-benar mengerti mengenai penampilan seks yang benar, dan mereka hanya sedikit mengerti tentang perilaku seks yang benar.
Demikian pula halnya dengan pengertian tentang benar dan salah. Pengetahuan tentang benar dan salah masih terbatas pada situasi rumah dan harus diperluas dengan pengertian benar dan salah, dalam hubungannya dengan orang-orang di luar rumah terutama di lingkungan tetangga, sekolah dan teman bermain.
Lebih penting lagi anak-anak harus meletakkan dasar-dasar untuk hati nurani sebagai bimbingan untuk perilaku benar dan salah. Hati nurani berfungsi sebagai sumber motivasi bagi anak-anak untuk melakukan apa yang diketahuinya sebagai hal yang salah bilamana mereka sudah terlalu besar untuk selalu diawasi orang tua atau pengganti orang tua.
a. Belajar berjalan
Ketrampilan berjalan sekali anak dapat berjalan, ia mengalihkan perhatian untuk mempelajari gerak-gerakan yang menggunakan kaki. Pada usia 5/6 tahun ia belajar melompat dan berlari cepat. Mereka juga sudah dapat memanjat. Anatara usia 3 dab 4, naik sepada roda 3 dan berenang dapat dipelajari. Ketrampilan kaki lainyang dikuasai anak-anak adalh lompat tali, keseimbagan tubuh dalam berjalan diatas dinding atau pagar, sepatu roda, bermain sepatu es dan menari.
b. Balajar mengendalikan pembuangan kotoran tubuh
Pengendalian (control) buang air besar rata-rata mulai pada usia enam bulan, sedangkan pengendalian buang air kecil mulai antara usia 15 dan 16 bulan. Dalam hal buang air besar, kebiasaan pengendalian terbentuk pada akhir masa bayi, meskipun sekali-sekali dapat juga terjadi penyimpangan, khususnya ketika bayi lelah, sakit, atau secara emosional sangat senang. Sebaliknya, pengendalian buang air kecil, belumlah sempurna pada akhir masa bayi. Jarang basah (buang air kecil) selama siang hari dapat diharapkan untuk sebagian besar waktu, kecuali bila si bayi sakit, lelah, atau tegang secara emosional. Tidak basah pada malam hari sulit diharapkan dari rata-rata anak sampai beberapa tahun berikutnya.
III. Tugas perkembangan akhir kanak-kanak
Untuk memperoleh tempat di dalam kelompok sosial, anak yang lebih besar harus menyelesaikan pelbagai tugas dalam perkembangan. Masyarakat mengharapkan anak menguasai tugas-tugas tersebut pada saat ini. Kegagalan dalam pelaksanaannya akan mengakibatkan pola perilaku yang tidak matang, sehingga sulit diterima oleh kelompok teman-temannya dan tidak mampu menyamai teman-teman sebaya yang sudah menguasai tugas-tugas perkembangan tersebut.
Penguasaan tugas-tugas perkembangan tidak lagi sepenuhnya menjadi tanggung jawab orang tua seperti pada tahun-tahun prasekolah. Sekarang penguasaan ini juga menjadi tanggung jawab guru-guru dan sebagian kecil juga menjadi tanggung jawab kelompok teman-teman. Misalnya, pengembangan pelbagai keterampilan dasar seperti membaca, menulis, berhitung, dan pengembangan sikap-sikap terhadap kelompok sosial dan lembaga-lembaga merupakan tanggung jawab guru dan juga orang tua. Meskipun orang tua dapat membantu melatakkan dasar penyesuaian diri anak dengan teman-teman sebaya, tetapi menjadi anggota kelompok memberi kesempatan yang besar untuk memperoleh pengalaman belajar dalam hal ini.
Kematangan seksual anak laki-laki lebih lambat daripada anak perempuan, sehingga masa kanak-kanak dialami lebih lama. Oleh karenanya, masuk akal untuk menganggap bahwa penguasaan tugas-tugas perkembangan anak laki-laki lebih baik dan lebih matang daripada anak anak perempuan. Namun hanya terdapat sedikit bukti yang menunjang hal ini, malahan bukti-bukti menunjukkan bahwa anak perempuan lebih matang dalam usia yang sama. Hal ini disebabkan anak perempuan lebih banyak dibimbing dan diawasi oleh orang-orang dewasa daripada anak laki-laki sehingga mempunyai kesempatan lebih baik untuk menguasai tugas-tugas perkembangan.
a. Mempelajari ketrampilan fisik yang diperlukan untuk permainan-permainan yang umum
Anak yang lebih besar atau akhir masa anak-anak belajar berbagai ketrampilan seperti melempar, dan menangkap bola, naik sepedah, sepatu roda , dan berenang. Untuk mendukung kegiatan permainannya.
b. Belajar menyesuaikan diri dengan teman-taman seusianya
Teman bermain adalah orang yang dengan siapa individu terlibat dalam kegiatan yang menyenangkan. Usia dan jenis kelamin secara kesluruhan tidak sepenting seperti minat dan ketrampilan yang sama dengan yang dimiliki individu. Anak lebih menyukai teman bermain yang sejenis.
c. Mulai mengembanngkan peran sosial pria dan wanita yang tepat
Penggolongan peran sek, yang dimulai segera sesudah dilahirkan, sekarang di lanjutkan dengan perantara baru yang berperan penting dalam proses penggolongan ini. Diantara kekuatan-kekuatan baruyang memainkan peran yang penting dalam proses pnggolongan peran sek ini, yang paling menonjol adalah guru-guru dan pelajaran-pelajaran sekolah, karena martabat yang dapat diperoleh bila terikat dengan peran guru. Berbagai media masa juga berperan penting. Seperti diterangkan oleh Nolan dkk, “ secara diam-diam anak belajar dari televisi bahwa laki-laki lebih berharga dan lebih penting dari pada anak perempuan”. Mereka membaca buku-buku bahwa bila wanita dan pria mengrjakan pekerjaan yang sama, umumnya peria di gambarkan sebagai orang yang mengarahkan tugas. Kalau ibu bekerja di luar rumah, hal ini akan mempengaruhi cita-cita anak dalam bekerja dan mempengaruhi apa yang yang menurut anak prempuan harus di lakukan oleh para wanita.
d. Mengembangkan ketrampilan-ketrampilan dasar untuk membaca menulis dan berhitug
Pada anak usia ini, sudak mulai diperkenalkan dengan angka dan huruf. Walaupun porsinya lebih besar bermainnya daripada belajar. Anak juga sudah mulai mengenal sekolah walaupun sesungguhnya adalah kelompok bermain. Tapi disini kemampuan dasar itu sudah diperkenalkan sebagai bekal anak untuk terjun ke dunia sekolah nantinya. Seperti banyak anak yang dimasukan ke PAUD, PLAY GROUP sebgai lembaga yang dipercaya untuk mengembangkan kettrampilan dasar membaca, menulis da berhitung.
e. Mengembangkan hati nurani, pengertian moral dan tata dan tingkatan nilai
Mengembangkan hati nurani, memainkan peran yang penting dalam perkembangan suara hati. Salah satunya tugas perkembangan yang penting pada akhir masa kanak-kanak. Suara hati berarti suatu reaksi kwatir yang terkondisi terhadap situasi dan tindakan tertentu yang telah dilakukan dengan jalan menghubungkan perbuatan tertentu dengan hukuman. Suara hati merupakan ”polisi yang di internalisasikan,” yang mendorong anak untuk melakukan yang benar dan menghindari hukuman.
Rasa bersalah merupakan”penilaian diri negatif yang terjadi bila individu mengakui bahwa prilakunya bertentangan dengan nilai moral tertentu yang wajib di ikuti. “ sebaliknya, rasa malu adalah “ reaksi emosional yang tidak menyenangkan dari individu terhadap penilaian negatif orang lain, baik yang merupakan dugaan maupun yang benar-bebar terjadi, yang mengakibatkan individu mencela diri sendiri berhadapan dengan kelompok. “ rasa malu hanya tergantung pada sangsi eksternal meskipun dapat di iringi oleh rasa bersalah. Sebaliknya , rasa bersalah bergantung baik pada sangsi ekstertnal maupun internal.
IV. Tugas perkembangan masa remaja
Semua tugas perkembangan pada masa remaja dipusatkan pada pusaka penanggulangan sikap dan pola perilaku yang kekanak-kanakan dan mengadakan persiapan untuk menghadapi masa dewasa. Lihat kotak 1-2 mengenai daftar tugas-tugas ini.
Tugas perkembangan pada masa remaja menuntut perubahan besar dalam sikap dan pola perilaku anak. Akibatnya, hanya sedikit anak laki-laki dan anak perempuan yang dapat diharapkan untuk menguasai tugas-tugas tersebut selama awal masa remaja, apalagi mereka yang matangnya terlambat. Kebanyakan harapan ditumpukan pada hal ini adalah bahwa remaja muda akan meletakkan dasar-dasar bagi pembentukan sikap dan pola perilaku.
Penelitian singkat mengenai tugas-tugas perkembangan masa remaja yang penting akan menggambarkan seberapa jauh perubahan yang harus di lakukan dan masalah yang timbul dari perubahan itu sendiri. Pada dasarnya, pentingnya menguasai tugas-tugas perkembangan dalam waktu yang relatif singkat yang dimiliki oleh remaja Amerika sebagai akibat perubahan usia kematangan yang sah menjadi delapan belas tahun, menyebabkan banyak tekanan yang mengganggu para remaja.
Seringkali sulit bagi para remaja untuk menerima keadaan fisiknya bila sejak kanak-kanak mereka telah mengagungkan konsep mereka tentang penampilan diri pada waktu dewasa nantinya. Diperlukan waktu untuk memperbaiki konsep ini dan untuk mempelajari cara-cara memperbaiki penampilan diri sehingga lebih sesuai dengan apa yang dicita-citakan.
Menerima peran seks dewasa yang diakui masyarakat tidaklah mempunyai banyak kesulitan bagi anak laki-laki; mereka telah didorong dan diarahkan sejak awal masa kanak-kanak. Tetapi halnya berbeda bagi anak perempuan. Sebagai anak-anak mereka diperbolehkan bahkan didorong untuk memainkan peran sederajat, sehingga usaha untuk mempelajari peran feminin dewasa yang diakui masyarakat dan menerima peran tersebut, seringkali merupakan tugas pokok yang memerlukan penyesuaian diri selama bertahun-tahun .
Karena adanya pertentangan dengan lawan jenis yang sering berkembang selama akhir masa kanak-kanak dan masa puber, maka mempelajari hubungan baru dengan lawan jenis berarti harus mulai dari nol dengan tujuan untuk mengetahui hal ihwal lawan jenis dan bagaimana harus bergaul dengan mereka. Sedangkan pengembangan hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya sesama jenis juga tidak mudah.
Bagi remaja yang sangat mendambakan kemandirian, usaha untuk mandiri secara emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lain merupakan tugas perkembangan yang mudah. Namun, kemandirian emosi tidaklah sama dengan kemandirian perilaku. Banyak remaja yang ingin mandiri juga ingin dan membutuhkan rasa aman yang diperoleh dari ketergantungan emosi pada orang tua atau orang-orang dewasa lain. Hal ini menonjol pada remaja yang statusnya dalam kelompok sebaya tidak menyakinkan atau yang kurang memiliki hubungan yang akrab dengan anggota kelompok.
Kemandirian ekonomis tidak dapat dicapai sebelum remaja memilih pekerjaan dan mempersiapkan diri untuk bekerja. Kalau remaja memilih pekerjaan yang memerlukan periode pelatihan yang lama, tidak ada jaminan untuk memperoleh kemandirian ekonomis bilaman mereka secara resmi menjadi dewasa nantinya. Secara skonomis mereka masih harus tergantung selama beberapa tahun sampai pelatihan yang diperlukan untuk bekerja selesai dijalani.
Sekolah dan pendidikan tinggi menekankan perkembangan keterampilan intelektual dan konsep yang penting bagi kecakapan sosial. Namun hanya sedikit remaja yang mampu menggunakan keterampilan dan konsep ini dalam situasi praktis. Mereka yang aktif dalam pelbagai aktivitas ekstra kurikuler menguasai praktek demikian namun mereka yang tidak aktif karena harus bekerja setelah sekolah atau karena tidak diterima oleh teman-teman tidak memperoleh kesempatan ini.
Sekolah dan pendidikan tinggi juga mencoba untuk membentuk nilai-nilai yang sesuai dengan nilai-nilai dewasa; orang tua berperan banyak dalam perkembangan ini. Namun bila nilai-nilai dewasa bertentangan dengan nilai-nilai teman sebaya, maka remaja harus memilih yang terakhir bila mengharapkan dukungan teman-teman yang menentukan kehidupan sosial mereka.
Erat hubungannya dengan masalah pengembangan nilai-nilai yang selaras dengan dunia nilai orang dewasa yang akan dimasuki, adalah tugas untuk mengembangkan perilaku sosial yang bertanggungjawab. Sebagian besar remaja ingin diterima oleh teman-teman sebaya, tetapi hal ini seringkali diperoleh dengan perilaku yang oleh orang dewasa dianggap tidak bertanggungjawab. Misalnya kalau menghadapi masalah menolong atau menipu teman dalam ujian, maka remaja harus memilih antara standar dewasa dan standar teman-teman.
Kecenderungan kawin muda menyebabkan persiapan perkawinan merupakan tugas perkembangan yang paling penting dalam tahun-tahun remaja. Meskipun tabu sosial mengenai perilaku seksual yang berangsur-angsur mengendur dapat mempermudah persiapan perkawinan dalam aspek seksual, tetapi aspek perkawinan yang lain hanya sedikit dipersiapkan di rumah, di sekolah dan di perguruan tinggi. Dan lebih-lebih lagi persiapan tentang tugas-tugas dan tanggungjawab kehidupan keluarga. Kurangnya persiapan ini merupakan salah satu penyebab dari “masalah yang tidak terselesaikan” yang oleh remaja di bawa ke dalam masa dewasa.
a. Mencapai hubungan baru dan yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun waniata
Para remaja tidak lagi memilih teman-teman berdasarkan kemudahanya entah di sekolah atau dilingkungan tetangga sebagaimana halnya pada masa anak-anak, dan kegemaran pada kegiatan-kegiatan yang sama tidak lagi merupakan faktor penting dalam pemilihan teman. Remaja menginginkan teman yang mempunyai minat dan nilai-nilai yang sama, yangg dapat mengerti dan membuatnya merasa aman, dan yang kepadanya dia mendapat mempercayakan masalah-masalah dan membahas hal-hal yang tidak dapat dibicarakan dengan orang tua maupun guru.
Para remaja juga tidak lagi hanya menaruh minat pada teman-teman sejenis. Minat pada lawan jenis bertambah besar selama masa remaja. Dengan demikian, pada akhir masa remaja seringkali para remaja lebih menyukai lawan jenis sebagai teman meskipin masih tetap melanjutkan persahabatan dengan teman sejenis.
b. Mencapai peran sosial pria, dan wanita
Penggolongan peran sek, yang dimulai segera sesudah dilahirkan, sekarang di lanjutkan dengan perantara baru yang berperan penting dalam proses penggolongan ini. Diantara kekuatan-kekuatan baruyang memainkan peran yang penting dalam proses pnggolongan peran sek ini, yang paling menonjol adalah guru-guru dan pelajaran-pelajaran sekolah, karena martabat yang dapat diperoleh bila terikat dengan peran guru. Berbagai media masa juga berperan penting. Seperti diterangkan oleh Nolan dkk, “ secara diam-diam anak belajar dari televisi bahwa laki-laki lebih berharga dan lebih penting dari pada anak perempuan”. Mereka membaca buku-buku bahwa bila wanita dan pria mengrjakan pekerjaan yang sama, umumnya peria di gambarkan sebagai orang yang mengarahkan tugas. Kalau ibu bekerja di luar rumah, hal ini akan mempengaruhi cita-cita anak dalam bekerja dan mempengaruhi apa yang yang menurut anak prempuan harus di lakukan oleh para wanita.
c. Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara efektif
Perubahan fisik masa remaja adalah perubahan ukuran tubuh dalam tinggi dan berat badan. Yang kedua adalah perubahan proporsi tubuh. Daerah-daerah tubuh tertentu yang tadinya terlampau kecil, sekarang menjadi terlamoau besar karena kematanga tercapai lebih cepat dari daerah-daerah tubuh yang lain.
Dengan adanya berbagai perubahan tersebut remaja harus menyesuaikan kembali dirinya dengan tubuh yang baru.remaja juga harus menerima keadaan fisiknya yang baru. Agar dapat memanfaatkannya dengan baik dan efektif.
d. Mengharapkan dan mencapai prilaku sosial yang bertanggung jawab
Berpartisipasi sebagai orang dewasa yang bertanggung jawab sebagai masyarakat, memperhitungkan nilai-nilai sosial dalam tingkah laku dirinya. Remaja harus memiliki kesadaran untuk berkorban untuk mencapai kebaikan,dan menghargai tau menghormati perilaku yang disetujui masyarakat.
Remaja dapat Memebentuk seperangkat nilai yang mungkin dapat Direalisasikan, Mengembangkan kesadaran untuk merealisasikan nilai-nilai, Mengembangkan kesadaran akan hubungannya dengan sesama manusia dan Alam, Memahami gambaran hidup dan nilai-nilai secara harmonis dan selaras.
e. Mencapai kemandiraian emosional dari yang tua dan orang-orang dewasa lainya
Membebaskan diri dari sikap dan perilaku yang kekanak-kanakan atau bergantung pada orang tua. mengembangkan afeksi (cinta kasih) kepada orang tua, tanpa bergantung padanya, dan mengembangkan sikap respek terhadap orang dewasa lainnya tanpa bergantung padanya.
Memiliki tujuan hidup yang realistik, mampu mengembangkan persepsi yang positif terhadap orang lain dan mencoba berintegrasi dengan keluarga sendiri secara mandiri. Mengembangkan kemampuan untuk mengemukakan dan mempertahankan pendapatnya sendiri. Mampu membangun hubungan dengan beberapa orang dewasa muda dalam masyarakat. Ikut berpartisipasi dengan orang dewasa dalam kegiatan masyarakat. Menerima konsekuensi dari kesalahan tanpa mengeluh. Berani bepergian sendiri, Dapat memilih dan membeli pakaian sendiri. Melakukan sejumlah kegaiatan tertentu yang disenanginya tanpa meminta persetujuan dari guru atau orangtua. Meminta nasihat orangtua hanya pada saat mengalami masalah yang rumit, dan mampu menghadapi kegagalan dengan sikap rasional.
f. Mempersiapka karier ekonomi
Memilih suatu pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan. Mempersiapkan diri, memiliki pengetahuan dan keterampilan. Kemampuan untuk menjadi orang dewasa yang memliki pekerjaan yang layak. Dalam masyarakat sederhana kemandirian ekonomi bukan merupakan tugas perkembangan, namun dalam masyarakat modern kehidupan bersifat kompleks.
g. Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan untuk berperilaku mengembangkan ideologi
Tugas-tugas tersebut pada dasarnya,(praktis) tidak dapat dipisah secara pilah,karena remaja itu aalah pribadi yang utuh. Dilihat dari perkembangan kehidupan secara, pertumbuhan dan perkembangan di masa remaja relative berjalan secara singkat. Namun demikian banyak hal yang harus diselesaikan selama masa perkembangan masa remaja yang singkat ini. Pada tugas perkembangan fisik upaya untuk mengatasi permasalahan pertumbuhan yang serba tak harmonis, amatlah berat. Hal ini dapat bertambah sulit bagi remaja yang sejak masa anak-anak telah memiliki konsep yang menanggungkan penampilan diri pada waktu dewasa nanti. Oleh karena itu, tidak sedikit remaja bertingkah kurang baik dan kurang tepat. Di lain pihak, remaja telah mengantisipasi tugas-tugas dalam kehidupan social. Bagi seorang pria, yakni merencanakan untuk menjadi seorang yang bertanggung jawab bagi kehidupan keluarga, sehingga tugas mempersiapkan diri untuk mampu menjadi manusia yang bertanggung jawab dalam arti menjadi pelindung keluarga., baik dari segi keamanan maupun ketentraman jiwa wanita dan anak-anak telah di rencanakan. Implikasi pemikiran ini tercermin dalam naluri untuk menjadi seorang yang kuat, secara ekonomis menjadi orang yang produktif, yang hal ini tercermin pada penetapan jenis pekerjaan yang di idamkan. Bagi remaja wanita yang membutuhkan perlindungan, telah pula mempengarui upaya untuk mempersiapkan dirinya memasuki jenjang ke dewasaan.
V. Tugas perkembangan dewasa
Harapan masyarakat untuk orang-orang dewasa muda cukup jelas digariskan dan telah diketahui oleh mereka bahkan sebelum mereka mencapai kedewasaan secara hokum. Pada usia itu, lebih daripada usia lain, mereka benar-benar telah mengetahui harapan-harapan yang ditujukan masyarakat pada mereka.
Tugas-tugas perkembangan masa dewasa dini dipusatkan pada harapan-harapan masyarakat dan mencakup mendapatkan suatu pekerjaan, memilih seorang teman hidup, belajar hidup bersama dengan suami atau isteri membentuk suatu keluarga, membesarkan anak-anak, mengelola sebuah rumah tangga, menerima tanggung jawab sebagai warga Negara dan bergabung dalam suatu kelompok sosial yang cocok.
Tingkat penguasaan tugas-tugas ini pada tahun-tahun awal masa dewasa akan mempengaruhi tingkat keberhasilan mereka ketika mencapai puncak keberhasilan pada waktu setengah baya apakah puncak itu dibidang pekerjaan, pengakuan sosial, atau kehidupan keluarga. Tingkat penguasaan ini juga akan menentukan kebahagiaan mereka saat itu maupun selam atahun-tahun akhir kehidupan mereka.
Keberhasilan dalam menguasai tugas-tugas perkembangan masa dewasa dini sangat dipengaruhi oleh jenis dasar yang telah diletakkan sebelumnya. Meskipun demikian, faktor-faktor tertentu dalam kehidupan orang dewasa akan mempermudah penguasaan tugas-tugas ini, dan faktor-faktor yang paling berpengaruhi.
a. Mulai bekerja
Orang pada usia dewasa ini sudah bertanggung jawab atas dirinya sendiri bahkan istri atau anaknya. Sehingga untuk memenuhi kebutuhannya orang harus bekeja untuk mendapat penghasilan demi memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Bekerja juga untuk mrembagun hubungan sosial dengan orang lain. Juga agar memperoleh pengakuan dari masyarakat.
b. Memilih pasangan
Orang juga sudah berfikir jauh kedepan untuk menjalin hubungan dengan seseorang. Bukan hanya memikirkan untuk kesenangan sesaat. Tapi sudah berfikir untuk memilih pasangan hidup (suami/istri) untuk menemani kehidupannya kedepan.
c. Memulai membina keluarga
Setelah tugas perkembangan memilih pasangan terlewati dan telah menemikan pasangan hidup yang cocok, tugas perkembangan berikutnya adalah membina keluarga. Individu yang dianggap dewasa dan sudah mempunyai pasangan hidup, hidup terpisah dengan keluarganya yang terdahulu dan membangun keluarga baru.
d. Mengambil tanggung jawab sebagai warga negara
Negara sudah memberikan tanggung jawab penuh terhadap masing-masing indivudu dalam usia ini. Bentuk tanggung jawab dalam usia ini segala urusan kenegaraan atau hukum sudah atas nama pribadi (bukan keluarga/orang tua) lagi. Yang berarti segala sesuatu yang berkaitan dengan kewarganegaraan menjadi tanggungan pribadi.
e. Mencari kelompok sosial yang menyenangkan
Orang dewasa muda umumnya mempunyai kelompok teman akrab atau teman yang sangat dipercaya yang jumlahnya kecil. Dan pada usia tigapuluhan atau ppertengahan empat puluhan mereka mempunyai banyak teman. Karena minat mereka umumnya sudah stabil pada usia itu, mereka kurang bermiat untuk berganti-ganti teman seperti masa muda terdahulu. Ini mengakibatkan suatu hubungan yang erat dalam kelompok sosial, sama dengan klik pada waktu remaja, yang biasanya tertutup dan sukar ditembus oleh orang luar.
VI. Tugas perkembangan usia pertengahan
Masa-masa tertentu yang timbul dalam penyesuaian diri merupakan ciri dari usia pertengahan pada kebudayan msa kini. Beberapa lainnya lebih sulit bagi wanita. Masalah disesuaikan secara memuaskan selama usia pertengahan mencakup apa saja yang menjadi tugas-tugas perkembangan.
a. Mencapai tanggung jawab sosial dan dewasa sebagai warga negara
Orang pada usia ini telah bertanggung jawab yang penuh terhadap negara baik atas diri pribadi maupun orang lain atau kelompok. Orang pada usia ini telah sadar sepenuhnya atas tanggung jawabnya, tanpa harus diingatkan. Juga telah dapat menempatkan pengakuan atas posisi sosialnya di masyarakat. Sebagai warga negara telah dapat menyikapi permasalahan kenegaraan dengan dewasa tanpa harus bertindak anarkis dan berfikir negatif.
b. Membantu anak-anak remaja belajar menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan bahagia
Individu merasa bertanggung jawab atas yang terjadi di sekitarnya. Maka individu pada usia ini banyak membantu orang-orang disekitarnya. Terutama membantu memberi bimbingan atau arahan untuk menuju masa depan yang lebih baik. Karna ia merasa lebih tau dan berpengalaman. Terutama ia membantu anaknya yang memasuki usia remaja, memberi arahan agar tidak salah dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan masa depannya. Memberitahukannya akan tanggung jawab agar dapat hidup selaras. Dan mendapat kebahagiaan di kemudian hari.
c. Mengembangkan kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang untuk orang dewasa
Individu pada usia ini tidak memiliki waktu senggang yang banyak. Mereka cenderung bekerja keras dan menghabiskan waktunya untuk pekerjan. Jadi waktu senggang yang ada harus dapat dimaksimalkan. Individu melakukan kegiatan-kegiatan yang selain bersifa trekreasi juga dapat berguna untuk kariernya. Mereka cenderung menghabiskan waktu luangnya untuk bersosialisasi dengan rekan kerja. Dengan melakukan hobi-hobi yang sama. Atau menghabiskan waktu dengan keluarga, menggantikan waktu yang tersita untuk bekerja.
d. Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan fisiologis yang terjadi dalam tahap ini
Salah satu dari sekian banyak penyesuaian yang sulit yang pria dan wanita berusia pertengahan harus melakukan adalah dalam mengubah penampilan. Mereka harus benar-benar menyadari bahwa fisiknya sudah tidak mampu berfungsi lagi sama seperti sediakala pada saat mereka kuat dan bahkan beberapa organ-organ tertentu tubuh yang vital sudah “aus” mereka yang berusia pertengahan harus dapat menerima kenyataan bahwa kemampuan reproduksi sudah berkurang atau akan berakhir, dan bahkan mungkin mereka akan kehilangan dorongan seks daya tarik seksual. Seperti anak-anak puber yang pada masa kanak-kanaknya berurusan tentang akan jadi apa mereka dan bagaimana penampilannya bila mereka sudah besar kelak dan siap yang kemudian. Menyesuaikan diri sehingga realitas penampilan mereka bila tidak bertumbuh sesuai dengan harapan mereka.
e. Mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam karier pekerjaan
Berprestasi pada usia dewasa madya menurut Werner merupakan suatu gambaran yang positif dari seorang individu. Pada usia 40 tahun pada orang-orang normal telah memiliki pengalaman yang cukup dalam pendidikan dan pergaulan, sehingga mereka telah memiliki sikap yang pasti serta nilai-nilai tentang hubungan social yang berkembang secara baik. Kondisi keuangan dan kedudukan social mereka biasanya telah mapan, serta mereka telah memiliki pandangan yang jelas tentang masa depan dan tujuan yang ingin dicapai. Apabila situasi ini diikuti dengan kondisi fisik yang prima, maka mereka dapat menyatakan bahwa hidup dimulai di usia 40 tahun (life begin 40th). Menurut Hurlock yang dapat dicapai individu di usia dewasa madya, tidak hanya kesuk-sesan secara financial, melainkan juga dalam hal kekuasaan dan prestise. Biasanya usia pencapaian terjadi antara 40-50 tahun. Selain itu masyarakat sendiri nampaknya baru mengakui kemampuan atau prestasi seseorang secara mantap apabila yang bersangkutan telah memasuki usia dewasa madya.
f. Menyesuaikan diri dengan orang tua yang semakin tua
Individu selain menyesuaikan dengan perubahan fisiknya yang mulai berkurang kemampuannya, juga harus menyesuaikan diri dengan orang tuanya. Orang tua yang biasanya memberikan perhatian, semakin tua justru harus mendapat perhatian yang lebih. Orang tua sudah memasuki usia lanjut yang berati, terjadi penurunan dari berbagai aspek yang membutuhkan bantuan. Individu harus berusaha memahami apa yang terjadi pada orang tuanya.
g. Berkaitan dengan perubahan minat
Orang yang berusia pertengahan mengasumsikan tanggung jawab warga negara dan sosial, serta mengembangkan minat pada waktu luang yang berorientasi pada kedewasaan pada tempat kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada keluarga yang bisa dilakuan pada masa dewasa.
h. Berkaitan dengan kehidupan keluarga
Tugas yang penting dalam kategori ini meliputi hal-hal yang berkaitan dengan seseorang sebagai pasangan, menyesuaikan diri dengan orang tua yang lanjut usia, dan membatu anak remaja untuk menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan bahagia. Individu harus bisa mengatur dinamika keluarga yang baik, agar berpengaruh positif terhadap seluruh anggota keluarga.
VII. Tugas perkembangan usia lanjut
Sebagian besar tugas perkembangan usia lanjut lebih banyak berkaitan dengan kehidupan pribadi seseorang daripada kehidupan orang lain. Orang tua diharapkan menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan dan menurunnya kesehatan secar bertahap. Hal ini sering diaratikan sebagai perbaikan dan perubahan peran yang pernah dilakukan di dalam maupun di luar rumah. Mereka juga diharapkan untuk mencari kegiata untuk mengganti tigas-tugas terdahulu yang menghabiskan sebagian basar waktu kala mereka masih muda. Bagi beberapa orang berusia lanjut, kewajiban utuk mengghadiri rapat yang menyangkut kegiatan sosial dab kewajiban sebagai warga negara sabgat sulit dilakukan karena kesehatan dan pendapatan mereka menurun setelah pensuin. Akibatnya, mereka sering terpaksa mungundurkan diri dari kegiatan sosial. Akibat dari menurunnya tingkay kesehatan dan pendapatan, maka mereka perlu menjadwalkan dan menyusun kembali polahidup yang sesuai dengan keadaan sat itu, yang sering sangat berbeda dengan apa yang dilakukan pada masa lalu.
Cepat atau lambat, sebagian besar orang berusia lanjut perlu mempersiapkan dan menyesuaikan diri dengan peristawa kematian suami atau istri. Kejadia seperti ini jauh lebih menjadi masalah bagi wanita dibanding pria. Kematian suami bagi wanita sering berarti berkurangnya pendapatan dan timbulnya bahaya karena hidup sendiri, sehingga perlu melakukan perubahan dalam aturan hidup.
Pada saat anak-anak tumbuh besar terlibat dalam kegiatan yang dilakuka keluarga maupun kegiatan pribadi keterlibatan orang berusia lanjut bersam anak semkin hari semakin berkuarang. Ini berarti bahwa mereka perlu membangun ikatan dengan anggota dari kelompok usia mereka, kalau ingin menghindari kesepian yang menjangkit orang-orang berusia lanjut pada waktu hubungan mereka dengan kelompok masyarakat lebih besar dihentikan karena pensiun, dan karena secara bertahap mulai mengurangi kontak mereka dengan organisasi masyarakat.
Walaupun umumnya orang berusia lanjut pada masa anak-anak dan masa remajanya belajar agar dapat berhasil dalam hubungan dengan teman yang seusia, akan tetapi selama masa dewasa mereka harus bergabung dengan individu-individu dari beberapa klompok usia. Kembali pola hidup sosial yangt pernah dilakukan sering sulit untuk di jalankan, karna hal itu berarti bahwa saat ini setiap individu harus bergabung dengan kelompok yang sebagian besar di tolak oleh masyarakat. Sejak masa anak-anak dan remaja sudah diketahui bahwa bergabung dengan kelompok yang ditolak oleh masyarakat luas hanya menimbulkan sedikit kebanggaan, dan orang berusia lanjut sering rendah motivasinya untuk terlibat dengan jenis kelompok masyarakat seperti itu.
Masalah khusus yang timbul karena pengembangan tugas semacam ini merupakan masalah yang unik bagi orang berusia lanjut. Masalah yang paling umum di alami oleh orang berusia lanjut adalah:
· Keadaan fisik lemah dan tak berdaya, sehingga harus bergantung dengan orang lain
· Setatus ekonominya sangat terancam, sehingga cukup beralasaan untuk melakukan berbagai perubahasn besar dalam pola hidupnya
· Menentukan kondisi hidup yang sesuai dengan perubahan setatus ekonomi dari kondisi fisik
· Mencari teman baru untuk menggantikan suami atau istri yang telah meninggal atau pergi jauh dan atau cacat.
· Mengembangkan kegiatan baru untuk mengisi waktu luang yang semakin bertambah.
· Belajar untuk memperlakukan anak yang sudah besar sebagai orang dewasa mulai terlibat dalam kegiatan masyarakat, yang secara khusus direncanakan untuk orang dewasa
· Mulai merasakan kebahagiaan dari kegiatan yang sesuai untuk orang usia lanjut yang memiliki kemampuan untuk mengganti kegiatan lama yang berat dengan kegiatan yang lebih cocok
· Menjadi korban atau dimanfaatkan oleh para penjual obat, buaya darat dari kriminalitas karena mereka tidak sanggup lagiuntuk mempertahankan diri.
a. Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan
Dengan semakin menurunnya kondisi kesehatan seseorang secara bertahap dan ketidak mampuan secara fisik, misalnya penglihatannya sudah tidak bai lagi, maka ia akan semakin terarik pada kegiatan rekreasi yang memmerlukan sedikit tenaga dan kekuatan fisik serta yang dapat dinikmati di dalam rumah.
b. Menyesuaikan diri dengan masa pensiun dan berkurangnya penghasilan keluarga
Dengan berkurangnya pendapatan setelah pensiun, mun gki mereka dengan terpaksa harus menghentikan atau mengurangi kegiatan rekreasi, seperti pergi nonton film, yang dianggap menghamburkan uang. Kondisi seperti ini benar terjadi kususnya bagi mereka yang termasuk dalam kelompok sosial ekonomi rendah.
c. Menyesuaikan diri dengan kematian pasangan hidup
Orang yang berusia lanjut yang sudah terbiasa terikat dengan rekreasi bersama anak istri, harus melakukan perubahan yang radikal terhadap pola rekreasinya setelah kehilangan pasangan hidupnya karena kematian atau perceraian. Wanita yang bisa bermain kartu atau melibatkan diri dengan perkumpulan-perkumpulan sosial yang ada dalam masyarakat bersama suaminya, harus mengusahakan kegiatan rekreasi baru apabila dia telah sendiraian karena bercerai atau ditinggal mati suaminya.
d. Membentuk hubungan dengan orang-orang seusia
Orang yang berusia lanjut yang tinggal di panti werda disediakan bentuk rekreasi yang cocok dengan kondisi fisik dan mental penghuninya. Mereka yang tinggal di dalam rumah yang sendiri atau bersama anaknya yang sudah menikah mempunyai kesemmpatan rekreasi yang lebih sedikit, terutama apabila status ekonomi, kondisi kesehatan, dan maslah transportasi tidak memungkinkan mereka untuk berpertisipasi dalam kegiatan rekreasi yang diseponsori oleh masyarakat.
e. Membentuk pengaturan pembentukan fisik yang memuaskan
Dengan menurunnya keadaan fisik seseoarang dalam usia ini, individu harus mampu mencari alat bantu atau cara untuk mempertahankan kemampuannya. Agar kehidupan sehari-harinya tidak terlalu terganggu dengan menurunnya keadaan fisik. Sehingga id tetap dapat melakukan pemenuhan atau memuaskan kebutuhannya. Misalnya, orang yang penglihatnya sudah menurun di bantu dengan kacamata agar penglihatannya dapat berfungsi dengan baik, atau orang yang sulit untuk berjalan dibantu dengan tongkat untuk melakuan mobilitasnya.
f. Menyesuaikan diri dengan peran sosial secara luwes
Dalam bertambahnya usia mengakibatkan banyak orang yang merasa menderita karena jumlah kegiatan sosial yang dilakikannya semakin berkurang. Hal ini lazim distilahkan sebagai lepas dari kegiatan bermasyarakatan (social disengagement), yaitu suatu proses pengunduran diri secsra timbal balik pada masa usia lanjut dari lingkungan sosial. social disengagement, seperti yang dijelaskan Birren, meliputi empat elmen pelepasan beban yaitu meliputi: keterlibatan dengan orang lain berkurang, pengurangan variasi peranan sosial yang dimainkan penggunaan kemampuan mental yang semakin bertambah, dan berkurangnya partisipasi dalam keadaan fisik.
social disengagement pada usia lanjut sering diungkapkan dalam bentuk penyusutan sumber-sumber yang bisa dimanfaatkan untuk melakukan kontak sosial dan menurunnya partisipasi sosial. Bagi sebagian besar orang lanjut usia kejadian ini merupakan perubahan besar dalam pola kehidupan sosialnya, yang telah dibentuk dan di lakukan selama masa dewasa dan usia tengah hanya terjadi perubahan kecil.

0 comments:

Posting Komentar